Senin, 14 Mei 2012

Adil Terhadap Pembeli Online

“..coba bayangkan.. jam 11 siang kamu datang ke sebuah toko namun baru dilayani sekitar pukul 8 malem..  bagaimana perasaanmu..??!



Beberapa hari yang lalu aku membeli sebuah barang secara online, aku tertarik dengan harganya yang murah dengan embel-embel grosir tanpa menaruh curiga sedikit pun. apalagi semua proses pembelian berjalan baik-baik saja, respone cepat dan cukup meyakinkan. 

Namun sekitar pukul 18.00, tepat setelah aku tranfer uang pembayaran mulai tercium adanya kejanggalan. Pertanyaan yang sebelumnya di respon dengan cepat menjadi lemoot tak dijawab-jawab.. sms gak dibales, BBM gak dibaca, telpon gak diangkat aku pun mulai was-was

husnudzon.. 

ku coba berbaik sangka hingga besok paginya.. namun tetap belum dijawab juga.. hingga dengan nada kesal ku kirim pesan penuh kecurigaan kepadanya..

“wah jangan-jangan gw tertipu nih.. bla bla bla..”

Hasilnya.. ??

tetap tidak ada jawaban pula… ya sudahlah ikhlas kan saja.. kalo memang rejeki gak akan kemana batin ku saat itu

sempat terlintas mengirimkan Broadcast merah untuk memberitahu dan memperingatkan temen2 agar memblack list seller satu ini namun ku urungkan, kasian.. ku coba menuruti sisa-sisa kesabaran ku..

“..oke sampai sore ini, kalo gak direspone juga.. baru..”

Ternyata pilihanku tepat , dengan tidak buru-buru mengirim broadcast merah.. Sekitar pukul 9 pagi dia membalas.. 

“iya bu sudah dikirim kmrn bentar lagi resinya tak sampaikan krn ketinggalan di rumah.. “
“kmrn hp-ku ketinggalan dikantor jadi gak bisa hubungi ibu..”
“kalo Cuma nipu segitu mah gak bikin aku kaya bu.. bla bla..”

penjelasannya dengan nada kesal yang tak dapat disembunyikan.

Astaghfirullah.. jadi gak enak.. :(

*****
terlepas dari dapat dimakluminya alasan bapak tersebut..

Ooo.. begini ya kira-kira perasaan pelanggan dan customer ku bila aku terlambat merespone pesan dan pertanyaan mereka, terlebih soal resi dan status pengiriman.. batinku mencoba mengambil hikmah dan mengevaluasi diri..

Pantesan suami selalu memarahiku bila tahu ada pesan, pertanyaan ataupun order dari customer yang tak ku balas-balas. Katanya : “Jangan lukai kepercayaan orang pada mu mo.. itu amanah.. coba bayangkan.. jam 11 siang kamu datang ke sebuah toko namun baru dilayani sekitar pukul 8 malem.. bagaimana perasaanmu..??!  pasti udah eneg khan?.. niat belanja pun  hilang..”

Dia selalu menyuruhku menyamakan perlakuan terhadap orang yang mengirim pesan, pertanyaan ataupun order secara online baik itu melalui email, sms, bbm ataupun facebook dengan orang yang datang langsung ke Griya Bunda Umar. Meski secara kasat mata beda namun bila direnungi pada hakikatnya sama, maka tak heran bila sebagian guru-guru kita juga menyamakan telpon/sms dengan ziarah (berkunjung) secara langsung sehingga kita dilarang utk mengirimkan sms ataupun telpon pada waktu-waktu “dilarang” untuk berkunjung ke rumah orang lain seperi saat makan siang atau istirahat. Jadi bila kepada pembeli yang datang ke rumah langsung dilayani dengan ramah maka seharusnya begitu juga bagi pembeli online meski raganya tidak langsung berhadapan dengan kita.

Ehmm..

Baiklah.. semoga ini menjadi pelajarang yang berharga bagiku. Bila aku tidak mau diperlakukan seperti itu tentunya aku juga tidak boleh memperlakukan orang lain seperti itu pula. Teringat sebuah hadist shahih riwayat Imam Muslim

"Barang siapa mendambakan dirinya dijauhkan dari api neraka, dan dimasukkan ke surga, hendaknya ia mati dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari akhir. Dan hendaknya ia memperlakukan orang lain dengan perilaku yang ia suka untuk diperlakukan dengannya." (Riwayat Muslim)

Ketika membawakan hadist ini salah satu guru kami berkata +/- “kalo saja setiap orang mengamalkan hadist ini tentu hidup ini akan indah, nyaman dan damai..”

Ya karna setiap orang akan saling menjaga perasaan dan kepentingan orang lain seperti dia menjaga perasaan dan kepentingan dirinya sendiri. Karnanya Insya Allah kami akan terus berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kami agar meninggkat pula kepuasan bersama. Pembeli puas kami pun masih dapat untung. Karena tema besar dari jual beli adalah tolong menolong, saling menguntungkan.

Namun untuk itu kami berharap masukan dari anda para pelanggan dan customer. So mohon bantuanya untuk menyampaikan saran, kritik dan komplain di sini : Bunda Care

Memang mungkin kami lebih tahu kekurangan kami, namun itu hanya sedikit sedang dalam banyak hal kami perlu cermin, feedback dari saudara sekalian sehingga kami tahu bagaimana kami sesungguhnya. Selain itu dengan ini kami memohon maaf bila dalam interaksi selama ini ada yang kurang berkenan.

Terima kasih.






8 komentar:

  1. bagus sis ceritanya jd inspirasi untuk mengelola olshop saya...terima kasih

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah.. semoga bermanfaat ya..

    BalasHapus
  3. yayayay 1001 pengalaman pedagang online pasti menarik ya
    makaci

    BalasHapus
  4. Info yg menarik dan jadi pelajaran buat pedagang OL, tks bunda UMAR

    BalasHapus
  5. Yup semoga kami juga mendapat pelajaran yang berharga

    BalasHapus
  6. seperti pengalaman saya waktu belanja online di supp lain.. persiss kejadian.nya

    BalasHapus
  7. tapi kenapa adha pesenan gue ga dateng2 ya ? Bunda umar juga ga bales+ga kirim resinya.

    BalasHapus