Kamis, 14 Juni 2012

Menyingkap Kebohongan Situs dan Modus Penipuan Online Shop

Session I : Trik Penipuan Terkini


Di internet tentu sudah banyak tersedia berbagai informasi mengenai ciri-ciri online shop penipu lengkap dengan detail penjelasannya. Diantara cirri-ciri yang popular adalah harga yang ditawarkan sangat murah, tidak mau cod, alamat tidak jelas, menggunakan media gratisan dan lain sebagainya. Bisa jadi itu merupakan hasil observasi maupun pengalaman pribadi yang sengaja ditulis untuk menginggatkan dan mencegah agar tidak semakin banyak jatuh korban

Oleh karena itu.. kami sebagai salah satu bagian online shop merasa terpanggil untuk ikut memberikan sumbangsih pemikiran ataupun share pengalaman sebagai salah satu bentuk tanggung jawab dan komitmen bersama untuk menciptakan suasana belanja online yang aman dan nyaman. Disini kami tidak ingin mengulang dan “mengkopas” semua informasi tadi, namun kami mencoba untuk menganalisis secara adil beberapa kebohongan situs online shop dan modus penipuan yang sedang marak terjadi berdasarkan pengalaman ataupun curhat dari beberapa customer. 

Yang pada akhirnya.. harapan kami Semoga tulisan ini. Bisa jadi mungkin ada beberapa point yang tidak terlalu penting.. tapi gpp lah ya iseng-iseng nulis.. karena menurut kami yang namanya kebohongan, sekecil apapun kebohongan itu tetaplah sebuah kebohongan yang perlu diluruskan. karena biasanya sesuatu yang besar itu dimulai dari yang kecil. 

Kalo kata mas ku “..Kriwikan dadi grojogan..”

To the point aja.. Yuk kita mulai..

  1. Trik Penipuan Online Shop Kontemporer :D
“..dipercaya dulu, baru nipu..”


Trust merupakan salah satu aspek penting dalam dunia per-onlen shop-an. Karena dalam transaksi ini pembeli tidak tahu seperti apa wajah penjualnya, dimana persis tempatnya, bagaimana akhlaknya, seperti apa barang yang dijual dan informasi-informasi penting lainnya. Sehingga dalam dunia ini  trust menjadi unsur mutlak terjadinya sebuah transaksi.

Dalam transaksi model ini penjual mungkin tidak terlalu bermasalah, karena dengan sistem uang masuk barang dikirim memberikan jaminan keamanan penuh. Namun bagi pembeli semua serba samar, uang dah berpindah kepemilikan namun barang belum didapat, saldo rekening dah berkurang namun aset belum bertambah.. jelas.. ini menjadi catatan tersendiri..
 
Apalagi proses pengiriman juga melibatkan pihak ketiga (seperti JNE/TIKI) sehingga pembeli dituntut harus pintar memilih partner yang kooperatif dan pengertian, sehingga jika ada kendala dalam proses pengiriman barang si seller tidak lepas begitu saja tapi juga ikut membantu mengurus.. seperti Bunda Umar Shop tentunya.. hihi..

Sebenarnya ada beberapa alternatif bertransaksi aman bagi pembeli seperti salah satunya adalah memakai jasa rekening bersama meski agak ribet dikit dan ada cash tambahan ataupun memilih bertransaksi dengan seller yang mempunyai reputasi  baik dan profesional.

Ok.. kembali ke masalah trust.. :D

Nah.. tampaknya oknum online shop yang tidak bertanggung jawab mulai bermain di sisi “kepercayaan” ini. Mereka mencoba membangun trust dulu dengan para calon korbannya dengan memproses dengan baik setiap order, respone cepat, Semua barang dikirim, pelayanan yang memuaskan layaknya online shop terpercaya. Karena biasanya ketika pertama kali bertransaksi dengan orang yang baru dikenal, para pembeli akan melakukan order dalam jumlah kecil terlebih dahulu dengan asumsi “..kalaupun ditipu toh jumlahnya gak terlalu besar... jadi gak begitu nyesek..”. 

Lalu setelah satu atau dua kali transaksi tidak ada kejanggalan barulah mulai percaya.. “..wah ternyata jujur nih sellernya..”
 
Biasanya di titik inilah pembeli mulai berani melakukan order dalam jumlah besar. Namun sayangnya di titik ini pula lah oknum online shop penipu menjalankan aksinya.. dan.. akhirnya bisa ditebak sendiri... uang melayang disertai dengan terputusnya seluruh akses komunikasi dengan oknum online shop tersebut.

Cerdas cukup cerdas menurutku.. Hasil yang didapat pun biasanya jauh lebih besar daripada menipu secara langsung.

Ada beberapa kisah hasil curhat customer kepada kami. salah satunya dialami oleh seorang ibu rumah tangga yang lugu sebut saja bunga.. bukan nama sebenarnya :D
Bunga mengenal seorang penjual dari kontak BBM yang broadcast menawarkan bermacam-macam produk dengan harga miring. Sangat miring bahkan kemiringannya ditaksir mencapai 90 s/d 180 derajat.
Tertarik..?.. tentu saja.. siapa sih yang tidak tergiur dengan harga super murah…?

Kemudian untuk safety Bunga mencoba order barang yang harganya puluhan ribu dulu.. hasilnya barang dikirim sesuai permintaan. Mulai lah tumbuh rasa percaya.. kemudian dia order lagi barang yang harganya ratusan ribu.. hasilnya barang sampai juga dengan selamat..

Rasa percaya pun semakin tebal. Kali ini tanpa kecurigaan, Bunga kemudian order barang yang harganya jutaan rupiah.. sebuah nominal yang menurutku cukup besar.. lebih besar dari gajiku sebulan malah.

Hasilnya bisa anda tebak..
Oleh karena berhati-hatilah dalam bertransaksi online. Ada satu trik sederhana untuk menghindari penipuan ini yaitu jangan memasang nomor HP ataupun pin BB di dunia maya dan jangan mudah percaya terhadap penawaran-penawaran menggiurkan yang datang melalui sms, BBM, ataupun Whatsapp. Menginggat biasanya modus ini dilakukan oleh penjual yang menawarkan barangnya via sms ataupun BBM. Meski tentu tidak semua yang menawarkan barang dengan cara serupa juga menipu.

to be continued..